Kamis, 07 April 2016

Faktor Manusia dan Ergonomi pada Transportasi Sepeda Motor








            Menurut UU 22 th 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Sepeda Motor adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau kendaraan bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah. Dari tahun ke tahun jumlah sepeda motor terus meningkat. Masyarakat Indonesia dengan mudahnya membeli sepeda motor dengan DP yang ringan dan cicilan yang tidak begitu tinggi. Oleh sebab itu masyarakat Indonesia baik dari golongan bawah hingga golongan atas dapat dengan mudah membeli sepeda motor baru. Pada dasarnya memiliki sepeda motor memang sangat berguna bagi kehidupan sehari - hari, tetapi disamping itu sepeda motor juga dapat berdampak buruk bagi para penggunanya khususnya bagi para pelajar yang menyandang status sebagai generasi bangsa yang diharapkan dapat menjadi penerus bangsa dan para lanjut usia yang masih aktif untuk berkendara di jalan. Padahal penyebab kecelakaan paling banyak yang sering terjadi akibat Human Error.
Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu - rambu lalu lintas.
Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu. Selain itu manusia sebagai pengguna jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal – ugalan dalam mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas diakibatkan membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing gairah untuk balapan

Berikut adalah kesalahan – kesalahan manusia saat berkendara di jalan dengan menggunakan sepeda motor yang dapat menyebabkan kecelakaan :
  • Tidak memakai helm


Helm adalah benda yang digunakan di kepala yang dapat melindungi kita dari benturan, melindungi mata dari angin ataupun debu, melindungi kepala dari panas matahari dan hujan. Sampai saat ini banyak pengguna sepeda motor yang masih belum sadar betapa pentingnya helm untuk kita pada saat berkendara. Padahal helm sangat penting untuk keselamatan pengendara kendaraan motor itu sendiri.
  •  Menggunakan ponsel saat berkendara


Ponsel memang penting bagi kita untuk berkomunikasi jarak jauh, tapi apabila menggunakan ponsel pada saat berkendara akan sangat membahayakan bagi pengendara sepeda motor. Karena konsentrasi pada saat berkendara akan terganggu dengan adanya ponsel yang digunakan pada saat berkendara.
  • Mengantuk

Kesalahan manusia yang sering terjadi pada saat berkendara yaitu mengantuk. Fakta telah membuktikan bahwa penyebab kecelakaan yang paling banyak terjadi diakibatkan oleh pengendara yang mengantuk. Badan yang mengantuk dapat menyebabkan sepeda motor oleng ataupun keluar dari jalur yang dapat menyebabkan kecelakaan. Mengantuk dapat disebabkan akibat badan yang lelah, kurang tidur, dsb.
  •  Memakai obat – obatan / alkohol pada saat berkendara

Pengaruh obat – obatan baik yang mengandung alkohol ataupun tidak itu sangat menggangu pengendara kendaraan bermotor, karena obat – obatan banyak yang mengandung zat Chlorpheniramin maleas atau klorfeniramin maleat atau CTM yang dapat mengganggu pengendara karena zat ini mempunyai efek samping yaitu mengantuk.
Apa lagi yang mengandung alkohol yang dapat membuat pengendara mabuk itu sangat berbahaya. Dengan keadaan mabuk kita tidak dapat melihat dengan jelas pandangan yang ada didepan kita dan kita tidak bisa mengontrol badan kita yang setengah sadar.
  • Makan dan minum pada saat berkendara

Makan dan minum pada saat berkendara dapat menggangu konsentrasi bagi pengendara kendaraan bermotor, karena fokus yang timbul ketika mengkonsumsi makanan dan minuman dapat mengganggu konsentrasi bagi pengendara.
  • Tidak mempunyai surat – surat

Masyarakat tidak sadar begitu pentingnya melengkapi surat – surat yang wajib dibawa pada saat berkendara. Mereka tidak memperdulikan bahwa SIM dan STNK sangat penting untuk dibawa berkendara. Padahal apabila mereka mendapatkan musibah berupa kecelaakaan dan tidak sadarkan diri, orang – orang yang menolong pada saat kejadian akan melihat surat – surat yang dibawanya, agar orang – orang tersebut tau nama, asal, alamat dll yang dapat membantu proses penolongan setelah kecelakaan terjadi.
  • Melaju diatas trotoar

Trotoar bukanlah area untuk kendaraan bermotor melainkan untuk pejalan kaki. Namun, tetap saja banyak ditemukan kasus kendaraan bermotor yang melaju ke trotoar tanpa merasa bersalah. Para pengguna sepeda motor menggunakan trotoar sebagai jalur alternatif untuk menghindari kemacetan. Padahal, ini akan membahayakan pejalan kaki di trotoar dan pengendara sepeda motor.
  • Menyalip Zig – Zag

Dengan bodi yang kecil dan ringan sepeda motor sering mendahului kendaraan lain dengan menyalip zig – zag. Pada saat macet sekalipun pengendara sepeda motor sering melakukan aksinya dengan menyalip zig – zag untuk melepaskan dari kemacetan. Padahal aksi tersebut sangat berbahaya bagi pengendara sepeda motor itu sendiri dan bagi pengendara kendaraan lain.
  •  Berboncengan lebih dari 2 orang

Sering kita lihat bahwa pengendara sepeda motor membawa lebih dari 1 orang penumpang. Padahal efektifnya sepeda motor digunakan atau dinaiki dengan 2 orang tetapi untuk permasalah tertentu pengendara sepeda motor sering mengabaikannya. Mereka sesuka hati menaiki sepeda motor dengan lebih dari 2 orang tanpa merasa bersalah.
Dengan melihat kesalahan – kesalahan pengendara sepeda motor kita dapat menyimpulkan betapa banyaknya resiko mengemudi menggunakan sepeda motor, tetapi kita sebagai masyarakat yang mempunyai kompetensi harus bisa meminimalisir kesalahan – kesalahan yang diakibatkan pengendara sepeda motor. Dengan memberikan solusi – solusi harapannya dapat mengurangi kesalahan – kesalahan pengendara sepeda motor agar lebih selamat.
Berikut solusi - solusi untuk permasalahan ini, antara lain :
1.    Sebelum berkendara seharusnya dalam keadaan badan yang prima, karena apabila berkendara dengan badan yang tidak prima maka badan akan cepat terasa lelah.
2.    Melakukan pengecekan sebelum berkendara terutama pada lampu utama, lampu sein, ban, rem dan klakson.
3.    Melakukan sosialisasi ataupun penyuluhan kepada masyarakat untuk lebih mengetahui betapa pentingnya keselamatan bagi pengendara kendaraan bermotor dan menjelaskan etika berlalu lintas yang aman, nyaman dan selamat.
4.    Memperbaiki infrastruktur yang ada pada setiap ruas jalan yang dapat menybebakan kecelakaan bagi pengendara sepeda motor.

5.    Membuat peraturan yang jelas dan sanksi yang tegas bagi pengendara kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran – pelanggaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar